Aku
Malam terus panjang
seperti langkahku menapak
telanjang .
Bulan terang temani malam
seperti hati hampa ditemani gumam.
Diri masih aku.
Aku yang masih memasang tali di setiap pelipat ,
untuk terus berboneka didepan mu.
Aku yang masih mengukir segaris bibir ,
untuk membentuk senyuman di matamu.
Lalu bermonologlah aku ,
" sampai bila mahu batin memekik terlolong minta dilelong?
" sampai bila hati mahu lohong , bolong lagi kosong?
Terkandus aku dijalan buntu.
Tidak aku terketagihkan cinta apatah lagi rindu .
Yang aku tersangatkan mahu ialah lolos dari neraka kamu.
Comments
Post a Comment